Malang, 28 Agustus 2025 – AIESEC in UB kembali menghadirkan pengalaman seru dan penuh makna lewat Happy Bus 2025!

Keseruan Local Volunteer menemani para peserta pertukaran. (Sumber: Data Internal AIESEC in UB)

Tahun ini, tema besarnya adalah pendidikan dan budaya, selaras dengan SDGs 4.7 yang mendukung akses pendidikan inklusif dan pemahaman budaya untuk semua anak, termasuk yang tinggal di daerah dengan akses terbatas.Tujuan utamanya adalah memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengenal budaya, menggali potensi diri, dan memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk masa depan mereka.

Program ini melibatkan Exchange Participants dari enam negara – China, Sri Lanka, Maroko, Aljazair, Spanyol, dan Vietnam – yang berkolaborasi dengan Local Volunteers dari berbagai kampus di Indonesia, mulai dari Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, POLINEMA, UIN Malang, Kampus ASIA, hingga ITS.

Selain itu, MAN 2 Kota Malang, PPAI Darun Najah, dan PKBM Merah Putih turut berperan sebagai mitra utama yang mendukung penuh program ini. Persiapannya pun nggak instan, lho! Dimulai sejak Februari 2025 selama lima bulan, dan akhirnya terealisasi di periode Juni–Agustus 2025. Selama delapan minggu, kegiatan berjalan di berbagai titik Malang Raya: Kota Malang, Kota Batu, dan Karangploso.

Foto bersama para Local Volunteer dari berbagai kampus. (Sumber: Data Internal AIESEC in UB)

Suasana Happy Bus 2025? Super seru! Ada pertukaran budaya, sesi belajar bareng, dan pengalaman adaptasi lintas negara yang bikin semua peserta berkesan. Para Local Volunteers juga merasakan pembelajaran intensif yang nggak akan mereka lupakan.

“Awalnya saya sempat culture shock karena workload cukup berat, tapi lama-lama enjoy banget. Saya belajar banyak hal, mulai dari adaptasi, public speaking, sampai kerja sama tim lintas budaya,” cerita Dea Fahira, salah satu Local Volunteer Happy Bus 2025.

Hal senada juga disampaikan Fransisca Gisella:

“Jujur pengalaman ini darderdor! Capek iya, tapi worth it banget. Selain improve bahasa Inggris karena komunikasi setiap hari sama Exchange Participants, soft skill kayak problem solving, leadership, sampai critical thinking juga terasah. Plus, saya bisa eksplorasi banyak tempat di Malang yang sebelumnya belum pernah dikunjungi. Panitia AIESEC juga super helpful, beyond thankful!”

Nggak cuma berdampak ke anak-anak di sekolah mitra yang kini lebih paham tentang budaya dunia, program ini juga jadi wadah pengembangan diri untuk relawan. Anak-anak dapat insight baru, sedangkan para volunteer dan Exchange Participants memperoleh pengalaman hidup yang priceless.

Happy Bus 2025 membuktikan kalau perubahan kecil yang dilakukan bersama-sama bisa membawa dampak besar. Lewat interaksi lintas budaya, kami berharap anak-anak semakin percaya diri dengan potensi yang mereka punya, dan semua pihak yang terlibat pulang dengan kenangan serta pembelajaran yang nggak akan terlupakan.