Cikarang, 30 Agustus 2025Hey AIESEC! Pernah kebayang nggak sih, ke luar negeri tapi bukan hanya sekedar liburan aja? Kesempatan untuk bertemu banyak teman-teman dari berbagai negara lain, tinggal bareng keluarga angkat, bahkan sampai proyek langsung ke lapangan bersama warga lokal! Salah satu Exchange Participant melalui program Global Volunteer AIESEC membagikan kisah seru pengalamannya menjadi relawan di Vietnam, yuk simak kisah serunya!

Bagi Valin, salah satu partisipan program Global Volunteer AIESEC, mengikuti volunteer adalah keputusan untuk keluar dari zona nyaman. Ia ingin mencoba hal-hal baru, bertemu orang-orang dari berbagai latar belakang, dan mendapatkan pengalaman yang bisa membuka wawasan.

Vietnam menjadi pilihannya karena negara ini kaya akan budaya serta memiliki keunikan tersendiri. Namun, Valin tidak ingin hanya sekedar berlibur. Ia ingin terlibat langsung dalam aktivitas masyarakat lokal, dan AIESEC menjadi jembatan untuk mewujudkan hal itu.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Vietnam, Valin merasakan campuran rasa takjub sekaligus kewalahan. Suasana panas, lalu lintas motor yang padat, hingga kendala bahasa menjadi tantangan yang ia rasakan di awal. Lebih dari itu, Valin juga sempat berada dalam fase culture shock, terutama dalam hal komunikasi dan kebiasaan lokal seperti makan bersama. Untungnya, dukungan dari keluarga angkat dan teman-teman AIESEC membantunya beradaptasi. Tidak butuh waktu lama hingga ia jatuh cinta pada kehidupan jalanan yang semarak dan secangkir kopi khas Vietnam.

Pembelajaran Dalam Sebuah Tantangan

Tidak semua berjalan mulus. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah salah paham komunikasi dengan manajer pemasaran lokal, karena keterbatasan bahasa Inggris. Namun, masalah ini diatasi dengan cara sederhana: duduk bersama, berbicara secara terbuka, dan mencari solusi. Dari pertemuan kecil tersebut, kerja sama menjadi lebih baik dan proses proyek berjalan lebih lancar. Hal tersebut menjadi suatu hal yang berharga bagi Valin, serta mengasah kemampuannya dalam menyelesaikan suatu masalah.

Hidup Bersama Keluarga Angkat

Salah satu hal yang paling berkesan dalam menjalankan volunteer ke luar negeri bersama AIESEC adalah kesempatan yang disediakan untuk tinggal bersama keluarga angkat atau biasa disebut dengan host family. Tinggal bersama keluarga angkat memberikan pengalaman yang tak ternilai, Valin belajar filosofi living slowly—hidup perlahan dengan menekankan kebersamaan, kemandirian, dan kesederhanaan.

Keluarga angkatnya membuat sabun dari tanaman herbal, menanam sayuran, serta memelihara ayam, babi, hingga rusa. Mereka juga mengajarkan Valin memasak makanan khas Vietnam seperti Pho, Banh Uot, dan Banh Mi. Kehangatan keluarga itu membuat Vietnam terasa seperti rumah sendiri.

Implementasi Nyata Melalui Proyek Langsung  

Proyek utama Valin dilakukan di Lien Son Farm, sebuah farm yang mengembangkan pariwisata berkelanjutan sekaligus memperkuat ekonomi lokal. Bersama relawan dari Tunisia, Thailand, dan Rumania, ia membantu mempromosikan potensi farm—mulai dari keindahan alam, produk herbal seperti teh dan tanaman obat, hingga area camping yang sederhana namun nyaman.

Selain itu, mereka membuat konten digital untuk memperkenalkan farm kepada audiens yang lebih luas. Tujuan besarnya adalah menciptakan peluang ekonomi baru tanpa menghilangkan nilai budaya lokal, sekaligus memperkenalkan gaya hidup berkelanjutan kepada generasi muda.

Pengalaman lain yang berkesan bagi Valin adalah saat berpartisipasi dalam  proyek “On The Map”. Mereka menyambut lebih dari 20 mahasiswa dari Thai Binh Duong University yang menginap di Lien Son Farm selama tiga hari. Valin dan tim membantu menyiapkan tenda, makanan, serta kebutuhan tamu. Selain itu, mereka juga mengikuti workshop dari tuan rumah, seperti cara menyaring air kotor, membuat minyak esensial dari serai, hingga belajar memasak bersama.

“Hadiah terindah adalah senyum puas para tamu,” ungkap Valin. Hubungan pun tidak berhenti di sana, mereka tetap saling terhubung melalui media sosial bahkan bertemu kembali dalam sebuah acara di kampus.

Belajar Kepemimpinan dengan Kerendahan Hati

Dari seluruh perjalanan, Valin menyadari bahwa kepemimpinan sejati lahir dari kerendahan hati. Ia belajar memimpin dengan mendengarkan, beradaptasi dengan tim multikultural, serta menemukan solusi kreatif di tengah keterbatasan.

Kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai perspektif menjadi soft skill paling penting yang ia bawa pulang dari pengalaman ini. Selain memberi manfaat bagi komunitas, pengalaman ini juga mengubah Valin secara pribadi. Ia menyadari bahwa perubahan kecil pun bisa memberi dampak besar jika dilakukan dengan hati.

Sepulangnya, Valin membawa keyakinan baru bahwa kolaborasi lintas budaya adalah kunci dalam menghadapi tantangan global. Ke depan, ia ingin memberdayakan masyarakat untuk menceritakan kisah mereka sendiri dengan menggabungkan alat digital dan pengetahuan tradisional.

Bagi siapa pun yang ingin mencoba pengalaman ini, Valin berpesan: “Beranilah keluar dari zona nyaman. Tidak harus sempurna untuk memulai—ambil saja langkah pertama. Bangun kepercayaan, dengarkan sebelum memberi solusi, dan nikmati setiap proses.”